Hal sesepele apapun terkadang menjadi begitu berarti
Ingatanku kembali melesat jauh ke peristiwa beberapa bulan silam. Tepatnya bulan November 2017. Saat itu, aku menjadi tenaga pengajar di sebuah MI Swasta, menggantikan guru yang sedang cuti melahirkan.
Setelah tugas-tugas dikumpulkan, seperti biasanya anak-anak kelas 3 mulai ramai mengerubungiku. Mereka sangat antusias melihat gurunya mengoreksi tugas-tugas sembari menunggu nama mereka dipanggil untuk menerima nilai.
Namun hari itu berbeda.
Tiba-tiba ada seorang anak perempuan yang menyodorkan selembar kertas kecil yang dilipat kepadaku.
" Apa ini, nak?"
"Dari Intan, Bu.." Jawabnya sambil menunjuk ke seseorang yang dimaksud.
Ya, Intan adalah salah satu siswiku yang tidak begitu banyak bicara di kelas saat teman-temannya ramai sana sini, keliling kesitu kemari. Ia memang agak pendiam. Tapi, ia anak yang cukup berani ketika disuruh ke depan mengerjakan soal ataupun membacakan cerita.
Perlahan ku buka kertas itu, isinya membuatku trenyuh, mencoba menahan untuk tidak meneteskan air mata di depan anak-anak.
" Ibu .. makasih banyak ya sudah mencabut duri di kaki Intan kemarin. Kami sayang ibu... "
Allahu Akbar..
Itu bantuan yang sangat sepele. Bahkan, aku sendiri sudah lupa telah melakukannya. Aku hanyalah guru pengganti. Dan ia adalah muridku. Tapi, anak ini menganggap bantuan itu begitu berarti untuknya.
Pikiranku langsung melayang kepada orang-orang terdekatku. Sudahkah aku melakukan "hal sepele" itu untuk mereka?
Kedua orang tuaku yang berada jauh di pulau seberang sana..
Adakah hariku berlalu tanpa mengirimkan satu sms pun kepada mereka? Tentu ada, padahal bisa jadi bunyi dering hp tanda panggilan dariku itu adalah nada terindah yang ingin mereka dengar.
Suamiku, anak-anakku..
Adakah hal-hal sepele dari panggilan mereka yang masih belum aku penuhi? Tentu ada, padahal bisa jadi perhatianku adalah hal sangat mereka tunggu-tunggu.
Sahabat..
Terkadang sesuatu yang kita anggap begitu kecil dan sepele bisa jadi itu sangat berarti buat seseorang.
~من يزرع يحصد ~
"Barang siapa yang menanam, maka dia yang akan menuai"
Kita menanam kebaikan, akan panen kebaikan pula. Kebaikan yang kita dapat tidak selalu bersifat materi. Kesehatan, anak-anak yang Sholih, teman-teman yang baik, lingkungan belajar yang nyaman juga adalah bentuk-bentuk dari kebaikan. Tebarkanlah kebaikan selagi Allah mampukan. Jangan pernah bosan untuk berbuat kebaikan sekecil apapun, meski itu melelahkan. Lelah bisa saja lenyap, tetapi pahala insyallah akan terus merayap. Semoga Allah SWT selalu meridhoi langkah-langkah kita semua.
Depok, 26 Maret 2019
~Olyvia Tahta Alvina~